Aset Penerbit

6 Cara Mengajari Anak Menulis dengan Menyenangkan

6 Cara Mengajari Anak Menulis dengan Menyenangkan

12 Agu 2021

Pendidikan dasar memang semakin berkembang setiap tahunnya. Jika dulu anak-anak di kelas 1 SD baru diajarkan untuk membaca dan menulis, berbeda dengan saat ini. Justru membaca dan menulis seringkali dijadikan tes untuk masuk sekolah dasar, sehingga si kecil sudah harus terbiasa untuk melakukannya sejak masih di taman kanan-kanak.

Anda sebagai orang tua bisa lho, mempermudah proses belajar menulis anak sejak dini, tepatnya di usia 3 atau 4 tahun dengan berlatih di rumah. Yang terpenting, pastikan cara mengajari anak menulis dilakukan melalui metode yang menyenangkan seperti berikut ini sehingga si kecil lebih bersemangat.

1.  Sediakan tempat belajar menulis khusus

Sebelum masuk ke tahap pembelajaran, penting untuk membuat anak betah berada di area belajar. Buatlah tempat belajar khusus yang nyaman sekaligus menyenangkan. Misalnya, pilih meja dan kursi belajar dengan warna favorit buah hati. Lengkapi juga dengan rak buku yang berisi bacaan favoritnya. Tak ada salahnya juga mengizinkan anak meletakkan satu atau dua buah mainan kesukaannya di area belajar untuk menjadikan suasana lebih ceria dengan buku tulis dari SiDU.

2. Ajak anak memilih alat tulis lengkap

Saat belajar menulis, penting sekali memastikan ada peralatan yang lengkap. Dalam hal ini, orang tua bisa mengajak anak memilih sendiri peralatan tulisnya. Peran orang tua adalah untuk memastikan kebutuhan si kecil terpenuhi, sedangkan anak bisa menentukan warna, model, maupun gambar dari perlengkapannya.

3.Jangan gunakan buku biasa

Anak-anak tentu akan mudah bosan jika belajar menulis di buku bergaris biasa. Terlebih di usia masih sangat muda, mereka belum memiliki kemampuan motorik yang cukup baik untuk membuat bentuk atau tulisan dalam ukuran kecil. Maka dari itu, orang tua bisa menyediakan kertas HVS warna sebagai media untuk belajar menulis. Anak tentu akan bersemangat untuk menulis di atas kertas dengan warna favoritnya.

4. Hindari memarahi anak

Di awal proses belajar, merupakan hal yang wajar jika anak masih susah berkonsentrasi atau mudah bosan, terlebih lagi jika ia belum bersekolah. Orang tua hendaknya tidak bersikap kaku dengan selalu memarahi anak. Hindari juga mengancam anak, misalnya mengatakan bahwa akan membuang mainannya jika tak mau belajar. Hal-hal semacam ini akan membentuk image bahwa belajar adalah beban dan rutinitas yang menakutkan. Sebaliknya, orang tua harus bisa menyemangati anak dan menemukan hal-hal yang menarik minatnya untuk terus belajar.

5. Selalu ajak anak mengobrol

Dalam proses belajar menulis, orang tua harus bisa menjelaskan setiap aktivitas yang dilakukan. Misalnya, kemampuan menulis akan membantunya untuk menciptakan sebuah cerita sendiri atau mencatat hal-hal kesukaannya. Saat anak mulai bosan, cobalah bicarakan tentang film kartun kesukaannya, lalu ajak si kecil menuliskan nama karakter yang ia kenal.

6. Ajak anak belajar menulis namanya

Menulis nama anak bisa jadi pelajaran pertama yang cukup menyenangkan. Buah hati biasanya akan sangat antusias saat tahu seperti apa namanya ketika ada dalam bentuk tulisan. Meski ia belum sepenuhnya menghafal huruf dan bisa membaca, ajak si kecil untuk terus mengulang penulisan namanya dengan berbagai variasi huruf besar dan kecil.

Proses mengajari anak menulis bisa jadi memang sangat berat untuk si kecil dan orang tua. Namun jangan patah semangat, pastikan selalu menyediakan peralatan tulis dan kertas hvs warna SiDU untuk mendukung proses belajar di rumah agar jadi lebih menyenangkan. 

Article Lainnya: